Dari ‘Aisyah Radliallahu Anha, ia berkata : “Aku pernah mendengar Rasulullah SAW melantunkan do’a ini di rumahku” :
«اللهمَّ منْ وَلِيَ مِنْ أَمْرِ أُمٍَتِي شَيْئًا فَشَقَّ عَلَيْهِم فَاشْقُقْ عَلَيْهِ، وَمَنْ وَلِيَ مِنْ أَمْرِ أُمَّتِي شَيئًا فَرَفَقَ بِهِم فَارْفُقْ بٌهِ» رواه مسلم
«Ya Allah barangsiapa memegang urusan umatku (mendapat amanah memimpin) lalu bersikap kejam kepada mereka, maka kejamilah dirinya, dan barangsiapa memegang urusan umatku dan bersikap sayang dan lembut terhadap mereka, maka sayangilah dirinya».
HR. Muslim.
Pelajaran dari Hadits :
- Perhatian Nabi saw. terhadap permasalahan dan kepentingan umatnya.
- Dan penjelasan tentang betapa pentingnya fungsi pemimpin dalam islam.
- Kewajiban penguasa untuk bersungguh-sungguh dalam membimbing rakyatnya dan barangsiapa yang tidak melakukan nya, maka tidak akan masuk surga bersama mereka..
- Balasan itu setimpal dengan perbuatan, oleh sebab itu bila pemimpin memberatkan dan menyusahkan rakyatnya, maka Allah akan menimpakan berbagai kesulitan dan kerumitan di dunia lalu mendapatkan berbagai macam siksaan di akhirat..
- Salah satu Mu’jizat Nabi SAW adalah kabar ghoib yang akan terjadi di masa datang, kejadian ini akan terjadi sesuai yang beliau sampaikan
- Dalam riwayat lain Rasulullah SAW bersabda : “Sesungguhnya pemimpin yang paling buruk adalah yang kejam kepada rakyatnya, maka jangan lah kamu termasuk di antara mereka” Muttafaq Alaihi
Semoga kita bisa menunaikan kewajiban sebagai rakyat, yaitu dengan menasehati dan mengingatkan penguasa agar mereka selalu berbuat baik dan menjahui kemungkaran…